Friday, March 25, 2016

AKU DAN KAMU
Aku menangis bukan karena aku bersedih Aku menangis karena kamu menangis
Aku tertawa bukan karena kamu bahagia Aku tertawa karena memang aku bahadia
Aku diam bukan karena aku mendiamkanmu Aku diam karena memang aku marah padamu
Aku marah bukan karena aku benci padamu Aku marah karena memang aku sayang padamu

Semarang, 29 Desember 2013
PUISI

Akulah Sang Pungguk Merindukan Bulan
dulu hampir tiap malam adalah purnama sang bulan seperti didepan mata melambai, mengulurkan tangannya menggandeng aku sang pungguk
kini hampir tiap malam adalah mendung kelabu sang bulan seperti ditelan awan hitam petir dan halilintar yang selalu menghiasi langit menyambar aku sang pungguk
hancurr hati sang pungguk melihat pesona bulan yang hilang redup hidup sang pungguk menanti senyuman sang bulan
doa sang pungguk berharap malam ini bisa melihat cahaya bulan walau hanya cahaya sebagai obat rindu si pungguk yang merindukan bulan
Semarang, 8 Oktober 2013
PUISI

Tuhan, Sejenak Aku Ingin Melupakan-Mu

Mendengar orang bersajak
Membuat hatiku berdetak
Puisi-puisi
Penusuk sanubari
Musik
Berdendang asik
Gending gamelan
Pencipta getaran
Nyanyian merdu
Yang syahdu
Disisi lain halilintar
Mampu membuat gemetar
Bahkan hantu
Bisa membuat berdiri bulu-bulu
Hingga panorama alam
Yang mampu membuatku tenggelam
Hahahaha...
Lalu, bagaimana dengan Tuhan?
Memangnya kenapa dengan Tuhan?
Apakah Tuhan membuatmu berdetak?
Masuk dalam sanubari?
Asik-asik?
Apakah Tuhan juga membuat getaran syahdu dalam kalbumu?
Mungkin Tuhan bisa membuatmu gemetar sampai tenggelam?
Aku kira tidak
Hehehehe...
Maaf Tuhan, sejenak aku melupakan-Mu
Aku ingin berusaha melupakan-Mu
Agar aku selalu mengingat-Mu
Aku juga ingin mengajak orang lain untuk melupakan-Mu
Agar mereka juga selalu mengingat-Mu
Tuhan
Please, istiqomahkan aku di jalan ridha-Mu
..........................
..........................
.........................
Thank you

Semarang, 28 November 2015